Minggu, 26 November 2017

TDPLK PENANGANAN LIMBAH NON B3

Limbah
Adalah buangan yang dihasilkan dari sauatu proses produksi baik industri maupun domestik.
Jenis-jenis limbah:
a.    Menurut kemampuan degradasi
1.    Biodegradable; sampah yang dapat diurai secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau aanaerob
2.    Non biodegadable; tidak dapat diuraikan oleh proses biologi, dibedakan
      Recyclable
Dapat diolah dan digunakan kembali karena punya nilai ekonomis
Non recyclable
Tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau dirubah kembali seperti tetra pack, carbon paper, thermo coal
b.    Menurut karakteristik dan wujud
1.    Limbah cair
-       Sifat fisika dan agregat; sifat keasaman limbah dapat diukur dengan cara titrimetrik
-       Parameter logam, arsenik dengan metode SSA
-       Anorganik non metalik contohnya amonia dengan metode biru indofenol
-       Organik agregat , biological Oxygen Demand (BOD)
-       Mikroorganisme mis E. Colli dengan metode MPN
-       Sifat khusus mis asam borat dengan metode titrimetric
-       Air laut mis Cu dengan metode SPR-IDA-SSA
2.    Limbah padat
Bersasal dari industri , rumah tangga, perkantoran, perternakan, pertanian: kertas, kayu, kain, karet, plastik, metal, gelas kaca, organik, bakteri, kulit telur
3.    Limbah gas dan partikel
Tercemarnya udara oleh partikulat zat misalanya debu atau jelaga, hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon 9asap kabut fotokimia) karbon monoksida dan timah.
4.    Limbah B3
Difolongkan limbah B3 bila mengandung bahan beracun berbahaya baik langsung maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan hidup atau membahayakan kesehatab manusia
Karakteristik limbah B3
-       Mudah meledak
-       Mudah terbakar
-       Sifat reakstif
-       Beracun
-       Menyebabkan infeksi
-       Korosif

LIMBAH NON B3
Merupakan limbah yang tidak mengandung bahan baerbahaya dan beracun
Berdasarkan asal limbah non B3 dibedakan:
1.    Limbah keluarga (RT)
2.    Limbah pertanian
Terkenal dengan peristiwa eutrofikasi dimana unsur hara yang ada pada pupuk terbawa oleh air masuk dalam sungai dan membuat blooming algae atau pertumbuhan ganggang yang sangat cepat sehingga menghalangi cahaya matahari  dan oksigen masuk keperairan, dimana cahaya dan oksigen masih dibutuhkan untuk makhluk hidup lain di dalam air. DDT dapat terakumulasi pada organisme dan mempengaruhi puncak rantai makanan
3.    Limbah industri
Pada umumnya limbah industri termasuk limbah B3 yang harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum di buang ke perairan umum/sungai sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

Menentukan Metode Pengolahan Limbah Non B3
Dalam pengolahan limbah kita mengenal istilah 4R (3R PP Men LH no 02 th 2008)
1.    Reuse
Penggunaan kembalai limbah dengan tujuan yang sama tanpa melalui proses tambahn kimia, fisika, biologi dan termal
2.    Recycle
Mendaur ulang komponene yang berguna melalui proses tambahan dalam kimia, fisika, biologi dan atau termal menghasilkan produk yang sama atau berbeda
3.    Pemulihan
Pemulihan komponene berguna untuk proses kimia, fisika biologi dan termal
4.    Reduce
Jika limbah tidak dapat di 3R maka penggunaan nya harus dikurangi
Dasar Penentuan metode pengolahan limbah non B
1.    Hasil identifikasi limbah awal sebelumpengolahan (sumber, dampak pencemaran, jenis, sifat)….sehingga didapatkan karakteristik limbah
2.    Pertimbangan detail tentang aspek ekonomis, teknis, keamanan, kehandalan dan kemudahan pengoperasian
3.    Teknologi tepat guna sesuai karakter limbah
4.    Studi kelayakan
5.    Percobaan skala lab
Dengan tujuan untuk ;
-       Memamstikan bahwa teknologi yang dipilih terdiri dari proses yang sesuai dengan karakteristik limbah yang diolah
-       Mengembangkan dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk mennetukan efisiensi pengolahan yang diharapkan
-       Menyediakan informasi teknik dan ekonomi yang diperlukan untuk penenrapan sekala sebenarnya
Proses pengolahan limbahn Padat dibedakan menjadi 4 tahap
1.    Pemisahan
a) sistem balistik untuk mendapatkan keseragaman ukuran/berat/volume
b) sistem gravitasi adalah sistem pemisahan berdasarkan gaya berat    misalnya barang yang berta/tenggelam
c) sistem magnetis adalah pemisahan berdasarkan sifat magnetis logam-logam untuk memisahkan dari non logam
2.  Penyusutan ukuran
     Dilakukan untuk memperkecil ukuran dan volume sehingga memudahkan pengolahan
3. Pengomposan
Dilakukan terhadap limbah organik yang mudah busuk
4.    Pembuangan limbah
Bisa dibuang kelaut atau darat/tanah dengan memperhatikan bebrapa hal

Jenis pengolahan limbah
1.    Metode inceneration
Yaitu metode pengolahan limbah padat melalui proses pembakaran secara tertutup di dalam incenerator yang terbuat dari plat baja dilapisi batu api dengan suhu pembakaran antara 800 – 1000 (0 celsius)
2.    Metode Open Dumping
Yaitu metode pengolahan limbah padat tanpa dikontrol melalui proses penumpukan sampah di tempat terbuka. Biasanya dilaksanakan di tempat pembangan sementara (TPS) selama proses ini terjadi penguraian oleh mikroorganisme secara aerob sehingga menghasilkan bau
3.    Metode sanitary landfill
Yaitu metode pengolahan limbah padat yang dikontrol melalui proses penumpukan sampah yang dipadatkan di dalam galian tanah dan permukaannya ditutup/ ditimbun tanah
4.    Metode Recycle
Yaitu metode pengolahan limbah melalui proses daur ulang menjadi produk lain yang punya nilai ekonomis. Contoh memanfaatkan sampah plastik menjadi produk ekonomis
5.    Metode pengomposan

Yaitu pengolahan samapah organik dalam suatu wadah tertutup melalui proses penguraian senyawa organik oleh populasi mikroorganisme dalam kondisi hangat, lembab dengan bantuan aktifator untuk membantu mempercepat aktifitas penguraian mikroorganisme

1 komentar: