Kaidah dan prinsip-prinsip penggunaan alat gelas secara umum adalah:
1)
Alat gelas harus bersih dan kering
2)
Skala yang ditunjukkan pada alat gelas terlihat dengan jelas
3)
Alat gelas berfungsi dengan baik (tidak cacat)
4)
Pada proses penggunaan suhu tinggi harus digunakan alat gelas yang tahan panas
5)
Jika digunakan untuk menggukur atau memindahkan cairan yang berbahaya maka
tidak boleh menggunakan anggota tubuh secara langsung namun dengan menggunakan
alat bantu dan alat keselamatan kerja.
6)
Menungkan cairan kedalam cairan yang lain harus diperhatikan urutannya, karena
urutan yang salah dapat menimbulkan letupan bahkan ledakan.
7)
Penggunaan alat gelas untuk cairan basa harus segera dilakukan pencucian karena
sisa cairan akan menimbulkan kerak sehingga merusak alat.
8)
Penggunaan alat gelas yang untuk asam kuat atau yang menimbulkan gas yang
beracun harus dilakukan di dalam alamari asam.
9) Sebelum disimpan alat gelas dicuci bersih dan dikeringkan
10) Penyimpanan alat gelas diatur berdasarkan kelompoknya.
Teknik mengukur volume cairan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengukur volume cairan
adalah :
1) Alat harus dalam kondisi bersih dan kering
2)
Sebelum digunakan, pastikan bahwa alat dalam kondisi baik terutama ujung atas
dan bawah serta skala penunjukannya terlihat jelas
3)
Pilih alat pengukur volume cairan yang akan digunakan sesuai dengan tingkat
ketelitian yang anda kehendaki.
Tersedia
pipet ukur berukuran
5 ml, 10 ml, 25 ml
dan 50 ml
dengan skala
pembacaan terkecil 0,1 ml, 0,05 ml dan 0,01 ml.
4)
Untuk mengisi cairan yang tidak berbahaya ke dalam alat, dapat menggunakan
mulut namun hindarkan cairan masuk ke dalam mulut anda
5)
Jangan sekali-kali menghisap larutan berbahaya dengan menggunakan mulut.
Gunakanlah alat bantu untuk menghisap cairan seperti misalnya ball pump.
6)
Pembacaan skala harus datar antara permukaan lengkung cairan (meniskus) dengan
mata anda.
7) Saat membaca skala usahakan larutan tidak bergerak
8) Pastikan tidak ada gelembung udara di dalam alat pengukur
volume larutan
9)
Saat mengeluarkan cairan pada jangan ditiup, biarkan cairan keluar dengan
sendirinya.
10)
Bila melakukan pengukuran volume cairan dengan buret maka harus dipastikan
buret tidak bocor dan skala penunjukan buret terlihat jelas serta satuan skala
pembacaan (0,1 ml, 0,05 ml atau 0,01 ml ) sesuai ketelitian yang anda harapkan.
Teknik menggunakan buret
Buret
Berfungsi untuk mengukur volume cairan titer (larutan yang
digunakan untuk menitrasi) secara teliti.
Ada beberapa jenis titrasi diantaranya adalah
- titrasi asam – basa
(asidi-alkalimetri),
- titrasi Iodometri,
- titrasi
permanganometri,
- titrasi
Argentometri,
Contoh-contoh Indikator yang digunakan adalah:
- fenolftalein (pp),
- metilen biru,
- metilen orange,
- amilum, dan
lain-lain.
Prinsip penggunaan
buret adalah sebagai berikut:
1) Buret harus dalam kondisi bersih dan kering
2) Sebelum digunakan, pastikan bahwa buret dalam kondisi baik
yaitu:
tidak bocor,
skala penunjukkan jelas,
kran buret
dapat diputar dengan mudah,
ujung buret tidak cacat dan pangkal buret (tempat
mengisi cairan) masih utuh.
3)
Pilih buret sesuai dengan tingkat ketelitian yang anda kehendaki. Tersedia
buret biasa dan mikroburet. Buret biasa dengan skla pembacaan terkecil 0,05 ml
sedangkan mikroburet mempunyai skala pembacaan terkecil 0,01 ml.
4)
Untuk mengisi cairan kedalam buret gunakan corong atau beker gelas dan usahakan
tidak ada gelembung dalam buret.
5)
Pembacaan skala buret harus datar antara permukaan lengkung cairan (meniskus)
dengan mata anda.
6) Untuk memudahkan pembacaan letakan skala pembacaan buret
didepan
7) Saat membaca skala usahakan larutan dalam buret tidak
bergerak
8) Biasakan membilas buret dengan cairan titer minimal 2
kali.
9) Memasang buret pada
statif hendaknya dengan posisi yang kokoh dan tegak lurus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar